Semangat Memperjuangkan Energi Terbarukan bersama Refi Kunaefi
Renewable Energy bersama Refi Kunaefi via MAB |
Salah satu topik yang dihadirkan dalam rangkaian MAB Talks serial lalu adalah berkarir di bidang keteknikan (engineering) utamanya bidang energi. Kebetulan salah satu alumni Beasiswa Pondokan MAB yang merupakan penerima manfaat yang pertama memiliki karir cukup cemerlang di bidang ini. Jadilah berbekal kontak yang ada di smartphone, saya menghubungi untuk menawarkan mengisi pada salah satu sesi MAB Talks.
Namanya Refi Kunaefi, alumni Teknik Mesin angkatan 2004. Kegigihannya dalam bidang energi mengantarkannya menjadi Managing Director di Akuo Energy Indonesia, sebuah perusahaan asal Perancis yang fokus pada pengembangan energi terbarukan dalam hal ini solar energy di Indonesia.
Beberapa tahun lalu sekitar tahun 2012, di sebuah gathering MAB saya sempat mendengar salah seorang alumni MAB yang akan pergi lanjut studi di Perancis. Beberapa tahun kemudian saya baru tersadar beliaulah Bang Refi yang hingga kini masih terus menjaga silaturahimnya dengan Bapak Ibu MAB.
Pertama kali berkomunikasi secara personal dengan Bang Refi sekitar tahun 2015 ketika pada satu kesempatan Bang Refi menawarkan diri ingin sharing dengan adik-adiknya di MAB. Waktu itu belum ada program MAB Talks seperti sekarang ini, pun program yang dijalankan bagi para awardee juga seadanya.
Pada kesempatan itu, Bang Refi sharing ke kami tentang perjalanan hidupnya, dimulai ketika impiannya untuk menjadi taruna gagal, hingga mengantarkannya menjadi mahasiswa Teknik Mesin UI. Pada suatu kesempatan yang lain, ketika akan mengisi profil alumni untuk di post di website MAB secara perlahan saya membaca profil yang Bang Refi kirimkan. Apa yang ia nikmati saat ini adalah buah perjuangannya sejak mahasiswa. Pernah menjadi Ketua IMM sekaligus sebagai lulusan terbaik. Ia pun pernah bekerja di salah satu perusahaan energy yang cukup terkenal Schlumberger, dan mendapat beasiswa penuh dari Total Indonesie.
-----
Minggu, 28 Juni 2020 lalu. Minggu pagi yang produktif. Kebiasaan di rumah aja belakangan ini mungkin membuat lupa bahwa hari minggu tetap harus kita manfaatkan dengan kegiatan produktif. Sharing sesi 2 MAB Talks bersama Bang Refi berlangsung minggu pagi itu. Pantas saja banyak peserta yang masih belum hadir dibandingkan sebelumnya. Sekitar 50an peserta mengikuti sesi 2 MAB Talks pagi itu.
Bang Refi mulai bercerita dengan perkenalan singkat mengenai profil dirinya. Lalu masuk perlahan membicarakan energi terbarukan di Indonesia.
Berikut beberapa slide paparan Bang Refi dengan judul Decentralized Energy Generation (DEG) Solution for Insular Context of Indonesia.
Kondisi Energi di Indonesia via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Masalah energi di Indonesia, dalam hal ini energi listrik bisa dilihat dari kondisi yang ada;
- Konsumsi energi listrik per kapita yang rendah (sekitar 1000 kWh/tahun), padahal di negara industri seharusnya konsumsi listrik mencapai 3000-10,000 kWh/tahun
- lebih dari 12 ribu desa belum memiliki akses listrik atau masih terbatas
- Rasio elektrifikasi di Indonesia bagian timur rendah (50-70%)
- Keterbatasan dana baik dari APBN maupun PLN sehingga membutuhkan pihak swasta untuk mengambil peran
Perbandingan Energy via Refi Kunaefi/Akuo Energi |
Secara statistik, produksi energi dari bahan bakar fosil terus berkurang.Untuk memenuhi tingkat konsumsi yang terus meningkat diperlukan impor bahan bakar yang berasal dari fossil tersebut seperti minyak mentah, gas alam ataupun batubara.
Komitmen energi terbarukan via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Komitemn pemerintah pada energi terbarukan masih rendah saat ini karena masih didominasi oleh energi dari fossil. Namun, perlahan energi terbarukan mulai bertambah seiring semakin menipisnya cadangan energi dari fossil.
Implementasi Energi Terbarukan di lapangan via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Secara implementasi di lapangan, jumlahnya sangat kecil sekali energi listrik yang bersumber dari energi terbarukan. Potensi energi terbarukan di Indonesia cukup besar dan tidak terpusat pada satu seumber energi saja. Potensi energi terbarukan di Indonesia yang cukup tinggi antara lain solar PV, Biomassa dan Laut, serta hydro, geothermal dan angin.
Tren energi terbarukan di Dunia via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Diperkirakan pada 2050 nanti, energi terbarukan akan memiliki share sekitar 63% hampir sama dengan kondisi saat ini dimana dominasi bahan bakar fossil masih mendominasi.
Tantangan energi terbarukan di Indonesia via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Tantangan yang dihadapi di Indonesia dalam produksi energi listrik antara lain :
- Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fossil
- Memperbaiki kelemahan dalam jaringan listrik berskala kecil terutama dalam skala pulau kecil
- Menghasilakan listrik yang stabil dan bergaransi
- Menjaga lahan pertanian, dimana keseimbangan antara ketahanan pangan dan energi menjadi tujuan utama
Agrinergie via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Agrinergi menjadi salah satu inovasi menjawab tantangan untuk menyeimbangan kebutuhan pangan dan energi. Teknik pertanian dengan Permaculture dikombinasikan dengan produksi energi listrik menjadi solusi yang diterapkan.
Aquanergy via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Aquanergy mencoba menjawa tantangan antara kebutuhan pangan dalam hal ini penyediaan protein dari ikan dan produksi energi listrik.
Project Energi Terbarukan via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Salah satu project yang dikerjakan oleh Akuo Energy yang berlokasi di Berau dimana project ini dimiliki oleh BUMDes. Masyarakat yang belum teraliri listrik kini bisa merasakan terang benderangnya desa mereka dialiri listrik ketika malam hari.
Model Bisnis Energi Terbarukan via Refi Kunaefi/Akuo Energy |
Bercerita tentang renewable energi atau keinginan untuk berkarir di bidang ini ternyata dibutuhkan multibackground people, tidak hanya mereka yang berasal dari lulusan Teknik terutama Teknik Elektro ataupun Teknik Mesin, tetapi hampir semua bidang berperan serta mengambil peran dalam implementasi sebuah project renewable energy.
-----
Implementasi energi terbarukan memang tidak murah. Namun, ini bukan tentang mahal atau murahnya, melainkan bagaimana tanggung jawab kita terhadap alam lingkungan yang kita tempati ini. Bagaimana kita saksikan sendiri lubang bekas tambang yang berserakan di Kalimantan sana, merugikan masyarakat sekitar hingga menimbulkan korban jiwa. Entah butuh waktu berapa lama untuk kembali pulih seperti sedia kala.
Di akhir sesi, Bang Refi menutup dengan pesan :
"Kita harus memiliki sikap PERSEVERANCE, Bagaimana kita bisa terus memperjuangkan apa yang kita yakini dan tidak mudah menyerah memperjuangkannya..."
Bagi kalian yang saat ini sedang memperjuangkan sesuatu dengan penuh keyakinan dan kesungguhan, tetap semangat ya! Jangan menyerah! Kalian hanya butuh waktu yang tepat hingga kalian bisa memetik hasil dari yang kalian tanam...
Semoga tulisan kali ini bermanfaat ya. (BS)