Seputar Fase Life after Campus yang Banyak Ditanyakan
Poster MAB Talks Life after Campus |
Fase life after campus itu pasti, bagi yang mengenyam perkuliahan. Bedanya dengan mereka yang tidak kuliah adalah kami menjalani fase ini dengan stereotype di masyarakat sebagai kaum terpelajar.
Banyak yang bilang fase ini sebagai fase kehidupan yang sebenarnya. Meskipun proses yang dijalani setiap orang akan berbeda-beda sejak masa kuliah. Ada yang ketika kuliah sudah memulai untuk menjalani fase life after campus dengan bekerja, membangun usaha bahkan menikah. Tetapi kebanyakan mahasiswa baru mengalami fase life after campus setelah lulus kuliah, karena masa kuliah benar-benar dimanfaatkan untuk belajar.
Di masa pandemi ini, kekhawatiran lulusan 2020 untuk menjalani fase life after campus yang penuh ketidakpastian menjadi semacam keresahan tersendiri. Bagaimana kondisi ke depannya? Apakah mereka bisa survive di kondisi krisis seperti saat ini?
Inilah salah satu dasar yang membuat saya pribadi tergerak untuk menghadirkan sebuah wadah belajar bagi para mahasiswa di tengah pandemi ini. Melalui program MAB Talks, saya mulai mengadakan survey secara cepat topik-topik yang kiranya dibutuhkan sebagai bekal para mahasiswa di tengah kondisi saat ini, terutama dalam persiapan menuju pasca kampus.
Salah satu topik yng diangkat adalah Life after Campus ini. Topik lain akan saya ceritakan terpisah.
-----
Sabtu pagi, tanggal 27 Juni 2020 lalu dengan menghadirkan kedua pembicara yang merupakan alumni dari Beasiswa Pondokan MAB yaitu Saifan Rizaldy (Saifan), alumnus Teknik Perkapalan UI 2012 dan Siti Awaliyatul Fajriyah (Awa), alumnus Arsitektur UI 2012 untuk sharing mengenai fase life after campus yang telah mereka lalui beberapa tahun terakhir.
Berbicara mengenai life after campus, bahasan yang sering kali dibicarakan tak lepas dari seputar :
- Pilihan pekerjaan/karir
- Pilihan menikah
- Pilihan untuk lanjut studi
Kebetulan kedua pembicara ini telah melewati pilihan 1 dan 2 dan telah melewati fase quarter life crisisnya sehingga bisa berbagi cerita tentang apa yang telah mereka lalui.
-----
Dirangkum dari PPT yang disajikan, berikut beberapa paparan yang disampaikan dan menjadi keresahan para peserta.
Skill apa yang dibutuhkan seorang freshgraduate dalam memulai karir di dunia profesional?
- Basic knowledge
- Software skill
- Sertifikasi yang sesuai
- Communication skill
- Management skill
- Critical thinking
- Bahasa inggris (minimal)
Persiapan apa saja yang bisa dilakukan semasa menjadi mahasiswa?
- Perbanyak jejaring, terutama pada komunitas profesi
- Mengikuti training, internship, dan social volunteering
- Perbanyak baca buku
- Mendalami hobbi yang menghasilkan uang
- Memahami standard yang umum digunakan dalam lingkup engineering
Profesi yang tidak sesuai dengan jurusan semasa kuliah, is it okay?
- Depend on the situation
- Pilih profesi yang sesuai kemampuan dan passion anda
- Setiap bidang profesi memiliki “barrier to entry” yang harus dilewati
- Evaluasi dengan plan jangka panjang kita di awal
- Menjadi idealis dan realistis pada waktu yang tepat
Setelah lulus S1, apakah lanjut untuk S2, Kerja, Bisnis?
- Up to your priority and your life plan
- Tidak ada rumus baku
- Bukan suatu hal yang harus dilakukan secara linier / berurutan
- Need rational reason behind every single decision you make
- Melanjutkan S2 karena sulit mendapatkan pekerjaan, it's not good idea!
Perlukah membuat life plan?
- Life plan itu penting untuk jadi acuan, terutama dalam mempersiapkan diri
- Harus disadari bahwa hidup menyuguhkan banyak pilihan, setiap pilihan memiliki konsekuensi terhadap pilihan berikutnya.
- Memulailah dari akhir!
- Ketika realisasinya meleset, tetap harus menerima dan evaluasi sebaik mungkin
Bagaimana menghadapi orang tua yang selalu menanyakan ketika anaknya masih belum mendapat pekerjaan?
Orang tua selalu mendoakan dan menginginkan anaknya untuk bahagia
Samakan “bahasa” kita dengan “bahasa” orang tua
Orang tua selalu mendoakan dan menginginkan anaknya untuk bahagia
Samakan “bahasa” kita dengan “bahasa” orang tua
Pernah tidak merasa belum siap masuk dunia kerja karena belum memiliki kompetensi yang mumpuni?
- Cepat belajar
- Cepat adaptasi
- Jangan rendah diri
Bagaimana cara menyusun strategi/planning karir?
- Temukan pola karir
- Temukan best practice
- Temukan mentor
Bagaimana menghadapi ketakutan terhadap kehidupan pasca kampus?
- “Tiba sebelum berangkat”. Visualisasikan kehidupan yang mungkin akan kita hadapi ke depan
- Banyak cari referensi, sharing dengan “senior”
- Persiapkan diri.
Baimana cara freshgraduate yang tidak memiliki pengalaman organisasi dalam menghadapi dunia kerja?
- Apa poin plus dari seseorang yang memiliki pengalaman organisasi?
- Manajemen waktu? manajemen emosi? Cara berpikir?
- Skil-skil itu bisa diperoleh dengan cara lain di kepan sehari-hari
Habis kuliah nganggur?
- Harus ada yang dibenahi.
- Kalau ngga mau nganggur, berarti perlu ada perencanaan sejak sebelum lulus.
- Merintis usaha ≠ nganggur
- Belajar untuk S2 ≠ nganggur
- upgrade skill ≠ nganggur
-----
“So be patient with gracious patience.” (Al Ma'arij : 5)
Itulah bahasan selama sesi 1 MAB Talks dengan tema Life after Campus berlangsung. Diskusi pagi itu memberikan banyak pelajaran sekaligus refleksi diri mengenai fase Life after Campus yang sedang saya jalani. Apalagi di pagi itu, Pak Dion dan Bu Tin sebagai orang tua di MAB pun turut memberikan wejangannya. Beberapa catatan yang perlu dihighlight antara lain :
Setiap fase yang kita jalani, kita harus menyiapkan kesabaran dalam menjalaninya.
Allah mau taruh kita dimanapun, harus kita lakukan dengan penuh passion dan kemampuan terbaik kita
Jangan terburu-buru dalam menentukan keputusan.
Fase life after campus itu panjang, diperlukan continuity, bukan hanya letupan energi sesaat untuk mencapai sesuatu. Pertahankan tubuh kita untuk terus berjuang dengan idealism dan cita-cita luhur yang dibekali kesabaran.
Harus selalu optimis dan punya kreatifitas. Harus punya daya lenting yang tinggi agar tidak mudah menyerah!
Sesi 1 MAB Talks Life after Campus |
Semoga tulisan kali ini bisa diambil manfaatnya sebagai kebaikan ya. Terima kasih untuk partisipasinya didiskusi kali ini. (BS)
Post a Comment