Belajar Manajemen Diri : Waktu dan Skala Prioritas
Manajemen Waktu via Freepik.com |
Mungkin kita pernah lupa bahwa saat kita punya janji untuk bertemu dengan seseorang, namun kita malah asyik di tempat lain dan melupakan janji itu.
Dalam situasi ini ada dua hal yang bisa kita asumsikan :
- Kita lupa dengan janji yang telah kita buat
- Janji tersebut bukan prioritas kita
Seringkali kita menemui hal tersebut di kehidupan sehari-hari. Apalagi bila mobilitas kita cukup tinggi, saat kita sedang memegang suatu jabatan strategis yang dibutuhkan banyak orang. Sayangnya, itu mungkin nanti, bukan sekarang.
Mari kita bicara di kondisi sebagai seorang anak muda. Waktu dan prioritas adalah hal yang penting dalam manajemen diri yang baik bagi seorang pemuda. Jika tidak, maka hidupnya akan kacau, salah prioritas.
Saat ini, zaman serba canggih dengan adanya smartphone seharusnya dibarengi dengan gaya hidup kita yang juga smart. Sederhananya, saat kita memiliki sebuah janji, semua bisa kita tulis dengan detail di calendar smartphone kita. Bila ada undangan meeting, semua akan terintegrasi melalui calendar di smartphone. Tak perlu lagi membuka tumpukan buku agenda untuk mencari kapan janji tersebut dilaksanakan, semua sudah bisa kita atur sedemikian rupa lengkap dengan remindernya.
Sayangnya, kebanyakan dari kita anak muda belum smart. Sepanjang hari memegang smartphone, namun manajemen diri kita belum smart. Kita tak bisa membedakan kapan harus membuka instagram, youtube, kapan pula harus membuka email pribadi, melihat daftar email masuk apakah ada pesan penting yang perlu ditindaklanjuti atau tidak.
Di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti saat ini, saya yakin hampir setiap orang akan dekat sekali dengan gadgetnya baik itu smartphone-nya maupun laptopnya. Akses internet tentunya akan sangat penting. Namun, alasan tidak membuka email maupun pesan whatsapp adalah hal konyol yang rasanya hanya orang-orang bodoh yang melakukan itu.
Bagaimana tidak, ketika ada reminder dari email yang terintegrasi dengan calendar di smartphone yang terhubung dengan akses internet, notifikasi itu akan muncul. Dalam keadaan tak sadar pun kita akan sekilas membaca bahwa ada reminder untuk suatu hal. Apalagi sudah diberitahukan sejak jauh hari, bukan 24 jam yang lalu. Kecuali memang selama seminggu terakhir tidak membuka smartphone dan menggunakan telepati untuk mengikuti kelas PJJ.
Selanjutnya mengenai prioritas. Berkali-kali saya menemui anak muda yang sepertinya salah prioritas. Hal-hal yang sejatinya mereka butuhkan, tidak pernah mereka prioritaskan. Kebalikannya, ia malah lebih sibuk dengan hal-hal yang sama sekali tidak dibutuhkan.
Kembali ke masalah janji, baru-baru ini saya baru saja mengalami hal tersebut. Bagaimana tidak, pertemuan online dan tugas yang sudah dijadwalkan sejak sepekan sebelumnya terpaksa saya batalkan dengan alasan karena banyak yang tidak mengumpulkan tugas yang diberikan dan berhalangan hadir karena ada agenda lainnya, serta ada yang mengaku tidak mengetahuinya sama sekali bila akan diadakan pertemuan.
Baiklah, mungkin memang bukan tugas saya untuk mengingatkan bagaimana seharusnya kita sebagai anak muda bisa lebih menghargai waktu orang lain dan memprioritaskan agenda yang seharusnya kita prioritaskan.
Tags : Features
Post a Comment