B3IC
“Hujan sepertinya hendak menjadi saksi pertemuan kita…”
Itulah kalimat pembuka pertemuan kita hari
ini. Meski hitam menggelayut di angkasa sana, langkah kaki aku ayunkan. Kau di
sana menunggu. Lebih dahulu, menepati janji yang telah kita sepakati.
----
Beberapa tahun lalu, kita dipertemukan di
sini. Ah, mungkin bukan dipertemukan lebih tepatnya. Kita di sini, sama-sama
memulai janji persahabatan itu. Sama-sama mengukir mimpi, menggores kesetiaan
dalam persaudaraan hingga waktu yang terus berganti dan menjadi saksi.
Sore itu, kita sering berbagi cerita, canda
dan juga suka-duka, meski semua serba sederhana. Tak ada bumbu-bumbu
keengganan, semua merasakan satu dalam persahabatan. Aku dalam sosok diriku
yang lugu. Menanti indahnya ukiran sajak persahabatan yang kita ciptakan.
Orang-orang menyebutnya Islamic Center. Tapi,
kami sering menyebutnya IC. Itulah tempat favorit kami. Entah sejak kapan, kami
tak pernah menyadari, tempat ini menjadi saksi persahabatan yang kami rajut
hingga kini.
----
Kami bertujuh. Sahabat-sahabat terbaikku. Aku
ingat hari itu, ketika ikrar sederhana untuk terus menjalin persahabatan
selepas SMA. Masa-masa menemui janji kehidupan di luar sana segera dimulai.
Masa-masa indah SMA kami telah usai. Namun, persahabatan ini akan tetap lekat
dalam hati. Hingga jalan hidup yang memisahkan jalan kita. Menuju cita-cita
masing-masing.
Tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga.
Berkumpul sesering mungkin, hingga menunggu lainnya libur. Satu-dua mulai tak
hadir. Namun, kami tetap menunggu. Menunggu waktu kan mengembalikan kami
seperti dahulu. Menunggu waktu kan mempertemukan kami, dalam rupa yang berbeda,
sesuai dengan cita-cita masing-masing di tempat yang sama.
----
Hari ini, untuk ke sekian kalinya kami
berkumpul. IC sore ini jadi saksi. Kami berempat. Aku, khaidil, Ratih dan Dewi.
Ami sedang mengikuti reuni sekolah. Nadya dan Dwi sedang tak bisa. Tak ada yang
mewah di pertemuan kali ini, sama seperti sebelumnya. Tetapi, pertemuan ini
bisa menjadi obat rindu yang telah lama tak tergenapi.
Mereka masih sama. Dengn gaya dan ciri khas
masing-masing.
Hujan sore ini menjadi saksi jalinan
persahabatan yang kami rajut.
Semoga, nanti, di masa mendatang kita masih
bisa merasakan indahnya jalinan persahabatan dalam kelengkapan.
Tags : Features Note To My Self
Post a Comment