Self Learning : Sekedar Mengucapkan Terima Kasih
“You don’t need to show that you are good, if you are really good enough…”
Pekan
lalu saat penyerahan beasiswa, ada rasa syukur dalam diri yang tak terhingga.
Bersyukur bahwa diri ini masih diberikan kesempatan untuk menjadi jembatan
dalam pemberian beasiswa ini. Bersyukur bahwa diri ini pun masih diberikan
kesempatan untuk memprioritaskan mereka para penerima beasiswa yang memang
layak. Semoga beasiswa yang diberikan memang tepat pada yang berhak.
Wajah-wajah
riang itu, dengan senyumnya menjabat tangan sembari mengucap ‘terima kasih’.
Sesungguhnya itu lebih dari cukup. Menghapus keraguan yang selama ini
mengganjal di dada. Kata itu cukup sakti menjadi penyemangat bahwa dibalik
usaha untuk menjadi penuh manfaat ada mereka yang tersenyum menjadi penerima
manfaat, menunggu tangan-tangan kebaikan terulur kepada mereka. Maka senyum itu
lebih dari sekedar penghapus dahaga dan keraguan.
Kita
tak perlu menunjukkan bahwa diri kita telah berbuat ini dan itu. Cukuplah
Ia-Nya yang mencatat sebagai amal kebaikan yang mengantarkan kita ke
Jannah-Nya. Sama seperti kata terima kasih yang terkdang terlupakan. Biarlah,
ucapan terima kasih dari-Nya mungkin lebih berharga dibanding sekedar ucapan
terima kasih yang terlupakan
Bagi
pemberi, ikhlas mungkin bisa menggantikan rasa ingin menerima ucapan terima
kasih. Tetapi, bagi penerima, seharusnya ucapakan terima kasih menjadi awal
untuk bisa lebih bersyukur. Itulah awal langkah kita bersyukur atas suatu hal.
Mungkin kita pernah lupa mengucapkan terima kasih atas kebaikan seseorang.
Tanpa disadari, meskipun bukan suatu keharusan, sekedar mengucapkan kata terima
kasih sejatinya menjadi penyejuk bagi yang mendengarnya bahwa apa yang telah
dilakukannya bermanfaat bagi orang lain.
Maka,
cukuplah Ia yang mengucapkan terima kasih kepada kita.
Tags : Features
Post a Comment